Kamis, 13 Mei 2010

inovasi tanpa konservasi

Hari ini saya ga masuk kuliah, hari ini adalah kuliah dengan tingkat kerawanan cobaan paling tinggi, kalau ga ada penghambat yang cukup signifikan untuk mengalahkan rasa malas, berat sekali rasanya untuk berangkat kuliah hahahaha. Tampaknya hari ini saya tidak menenmukan penghambat itu, jadilah saya tidak kuliah. A little escape always good for me he he. Sebelum rapat nanti sore, saya memutuskan untuk bersantai ria dengan membaca buku dan menggambar.

Oke sedikit cerita dibalik gambar ini, beberapa waktu yang lalu saya menyaksikan sebuah acara televisi berjudul "Mother Earth Speaks" di sebuah stasiun televisi swasta, dan minggu lalu saya menonton sebuah film yang dibintangi oleh Denzel Washington yang berjudul "The Book of Eli". Ada 2 pernyataan penting yang masing-masing saya dapatkan dari acara dan film tersebut:

  1. Seorang sekolah dasar yang diwawancara mengatakan, "it's because of inovation without conservation.."
  2. Pernyataan dari tokoh utama yang mengatakan, "waktu itu kami hidup di zaman saat semuanya melimpah dan tersedia, sehingga kami tidak tau yang mana yang penting dan tidak?"
Pengucapannya ga tepat seperti itu, tapi intinya kira-kira begitu. Kehebatan manusia begitu hebat sehingga kadang menjadi sangat mengerikan dan akhirnya menghancurkan dirinya sendiri. Kekuatan dan kekuasaan manusia membuat manusia lupa batas, merasa dirinya tak dapat lagi dibatasi. Merasa makhluk paling mulia, membuatnya merasa terlalu percaya diri bahwa segala yang ada sekarang akan terus ada demi mereka. Kenyataannya tidak seindah harapan itu. Alam selamanya tidak akan pernah menjadi budak manusia, sayangnya manusia tidak menyadarinya karena telah mendapat gelar makhluk paling mulia.

Kesombongan telah menutup mata manusia, padahal alam sudah berusaha untuk berkomunikasi sampai-sampai alam pun akhirnya menangis. Saya berharap kita sebagai manusia masih punya cukup waktu untuk memperbaikinya dan meminta maaf atas segala kesombongan itu. Di satu sisi saya sadar meminta maaf adalah sesuatu yang sulit, tapi semoga masih cukup waktu bagi saya belajar untuk meminta maaf kepada alam yang sudah terlalu baik ini.

Kamis, 06 Mei 2010

Bertanya kepada Tuhan

Tuhan siapakah Engkau?
Ya aku bertanya siapa Engkau, yang katanya sang maha kuasa dan maha adil itu.

Tuhan, siapakah yang manusia maksud ketika Tuhan disebut saat membenci manusia lainnya?
Tuhan, siapakah yang manusia maksud ketika Tuhan disebut saat merendahkan manusia lainnya?
Tuhan, siapakah yang manusia maksud ketika Tuhan disebut saat mematikan manusia lainnya?

Jika Engkau maha adil, mengapa manusia membunuh karena Engkau?
Jika Engkau maha adil, mengapa manusia membenci karena Engkau?
Jika Engkau maha adil, mengapa manusia bermusuhan karena Engkau?

Jika Engkau maha kuasa, mengapa manusia yang membelaMu dengan sumpah serapah?
Jika Engkau maha kuasa, mengapa manusia yang membelaMu dengan senjata pembunuh?
Jika Engkau maha kuasa, mengapa manusia yang membelaMu dengan penindasan?

Aku sedih. Bolehkah aku bersedih?
Siapakah yang manusia maksud ketika mereka menyebutMu dan memanggilMu, Tuhan?


senja... putih, biru dan jingga
ketika aku bertanya kepada Sang Khalik.