Kamis, 03 September 2009

paradoks

hidup dalam suatu ruang waktu
ruang milik sang waktu yang maha kuasa

menghayati sebuah kegelapan abadi
bertanya bilakah waktu berkata bahwa aku telah mendapat cukup sinar
menghayati sebuah perpisahan abadi
bertanya bilakah waktu berkata bahwa aku telah cukup bertatap muka

aku terus berjalan untuk menikmati tidur yang lelap
aku setia hadir untuk mendengar nyanyian sayonara yang merdu

bersiap menyambut kematian
menghayati kehidupan, menghayati penerimaan
bersiap menyambut pesta perpisahan
menghayati waktu, menghayati syukur

aku hidup, menghayati kematian
aku datang, menghayati kepergian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar