Senin, 30 Agustus 2010

gelap dan si boneka.

Aku saat ini hanya berdiam gelap, membiarkan gelap itu merasuki. rasuki setiap alir darah, setiap denyut jantung. Gelap yang sesak sekaligus aman. Ya sesak dan nyaman karena gelap ini memelukku erat, lindungiku sehinga tak terlihat, bersama segala perih. Gelap menjadi temanku, yang lain tidak perlu tahu. Tak perlu.

Entahlah, sudah menjadi karat di dalam sini. apa masih bisa dipoles? entahlah. Hanya gelaplah yang mengerti dan mampu menutup semua karat itu.

Sekarang aku hanya memeluk erat boneka, membagi rasa padanya, meski ia tak dapat merasa. Mencoba menghangatkan diri dalam gelap yang dingin darinya, yang tak bernyawa.

Ah wahai boneka, aku sedih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar